Segelas
air putih menjadi kopi
Secuil kerupuk menjadi roti
Hidup berpikir kritis
Kemana air mengalir
Selembar yang aku punya
Itu menjadi berharga
Dimana belum tampaknya
Tempat dimana air mengalir dengan indah
Secuil kerupuk menjadi roti
Hidup berpikir kritis
Kemana air mengalir
Selembar yang aku punya
Itu menjadi berharga
Dimana belum tampaknya
Tempat dimana air mengalir dengan indah
Waktu terus mengejar
Dan apadaya aku, tubuhku masih tertahan
Entah sampai kapan
Tertahan disini,
Di gejolak jiwa yang terselubung dalam hati
Sajak-sajak itu selalu hitam dan selalu aku
sembunyi
Hingga pada suatu nanti aku terbebas dari sunyi,
Hujan terus gemericik dalam sulit diriku
Menembus tanah basah dan menutupi cahaya
matahari
Menahan bunga-bunga itu tumbuh
Tetapi matahari selalu memaksaku untuk terus
tumbuh
Dan bunga-bunga itu terus berusaha tumbuh di
gemerciknya hujan
Hingga awan pun menepi dan matahari mengeluarkan
cerah senyumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar